Wednesday, June 27, 2007
Kalau anda berkunjung ke kota surabaya, jangan kaget kalau ada pengemis yang minta bukan sakwelase, tapi sakduwene. ini pengemis memang nekat. risna mengalami hal ini di depan rumahnya, di jalan pondok benowo indah-pakal-surabaya menjelang maghrib.
Saat santai bersama Angesti, Risna dihampiri pengemis tua. Begitu menadah, Risna bergegas masuk rumah mengambil uang recehan. Tapi sial uang kecil yang biasa disimpan di cepitan cagag, sudah nggak ada lagi. Risna bingung.
Lantas ia memanggil Angesti. Dimintai uang kecil, tapi setelah merogoh kantong momplong Angesti geleng-geleng kepala, kosong. Risnakian bingung. Sementara pengemis itu berdiri tegak di depan mereka. Si Risna ingak-inguk, sengaja dibiarkan agar pengemis berlalu, tapi lelaki kusut itu tidak mempan.
Terpaksa uang lima puluh ribu endhil, tinggalan mamanya untuk njagani beli isi dapur, ditukarkan recehan. sambil menggenggam luma puluh ribu, Risna ngeluyur hendak menuju toko di samping rumah. Begitu dia nongol di depan pintu, pengemis itu mendadak ngoceh.
"kok lama sih…..neng?!"
Risna terkejut, baru kali ini menjumpai pengemis yang mekso. tapi lebih terkejut lagi ketika Risna hendak melangkah, pengemis itu bertanya, "Uang yang dipegang itu berapa sih? Ini saya tukar kalau memang tidak ada uang recehan".
Sambil merogoh kantongnya pengemis itu mengeluarkan setumpuk uang terdiri dari ratus ribuan, puluh ribuan, bahkan lima ribuan NYISS. Risna menyaksikan semua itu hanya tercengang saja, ia pun tidak sadar memberikan uangnya, lalu yang ia terima langsung dipotong seratus rupiah tinggal sisanya diterima.
Setelah memasukkan uang ke kantongnya, pengemis itu ngeluyur sesaat setelah berpamitan, maturnuwuns… "Iki pengemis kok sugih, banyak duitnya, ya! aneh, gak sakwelase tapi sakduwene. Gendeng…..Edan…." Risna ngedume! Jengkel.
Cerita ini sekedar hiburan untuk menghilangkan stress. Oleh karena itu, apabila ada kata yang dianggap kurang sopan, saya mohon maaf, sekali lagi maafin, ya!!
Labels: cerita pendek
Post a Comment
1 Comments:
Jamannya sekarang emang dah beda! gak perlu nggedhumel, kalo emang dah tau pengemisnya kayak gitu, lain kali gak perlu ngasih kalo emang gak ada!
yang jelas, ini pelajaran yang sangat berharga buat penulis dan pembaca, yang jelas tak semua pengemis begitu, kalo emang yakin gak perlu dikasih ya gak usah dikasih, kalo meyakinkan untuk dikasih ya beri aja..
Post a Comment